Laboratorium IPA pada hakikatnya merupakan tempat bekerja khusus untuk keperluan penelitian ilmiah. Apabila laboratorium IPA tidak dikelola dengan baik dapat berakibat pada tidak optimalnya kegiatan siswa dalam melakukan praktikum, alat dan bahan yang mudah rusak, bahkan sampai proses administrasi laboratorium yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Seorang guru maupun laboran dituntut untuk dapat mengelola laboratorium IPA di sekolahnya masing-masing agar peralatan IPA yang dimiliki di sekolah tersebut “tidak mubazir”. Di lapangan seringkali ditemukan alat atau bahan kimia yang rusak bukan karena dipakai tetapi karena disimpan atau dipajang saja. Seperti misalnya mikroskop yang berjamur, alat dari bahan besi berkarat, atau carta (alat peraga visual) yang rusak karena terbengkalai di gudang.

Pudak Scientific, sebagai produsen alat laboratorium pendidikan terbesar di Indonesia,  telah mengadakan pelatihan manajemen Laboratorium IPA untuk guru dan laboran sejak tahun 2009. Pelatihan ini sudah diikuti oleh guru-guru dan para laboran dari seluruh Indonesia. Pada awal bulan November ini, tepatnya pada hari Sabtu (1/11), bertempat di Pudak Training Center, Gedebage, Divisi Training Pudak Scientific kembali mengadakan pelatihan yang diikuti oleh guru dan laboran dari sekolah-sekolah yang ada di propinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. Hadir sebagai pembicara tamu, Ibu Dr. Hj. Yunita, M.Pd. dari Dosen jurusan Pendidikan Kimia UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang sudah banyak menata laboratorium IPA di seluruh Indonesia sejak tahun 2005, sebagai fasilitator dari Kementerian Pendidikan.

Melalui pelatihan ini para peserta diharapkan dapat:

• Memahami organisasi laboratorium
• Memahami dasar-dasar bangunan dan isi laboratorium yang baik
• Memahami perawatan dan pemeliharaan alat umum
• Memahami administrasi laboratorium
• Memahami prosedur keselamatan laboratorium
• Melakukan eksplorasi alat umum fisika, kimia, dan biologi (teknik dasar kimia, pengukuran dasar listrik, pengukuran dasar mekanik, perakitan alat fisika, teknik penggunaan mikroskop, pembuatan preparat, penggunaan alat respirometer)

Menurut Ibu Yunita, meskipun di sekolah tidak ada laboran - karena belum ada kejelasan status kepegawaian mengenai laboran di tingkat SMP atau SMA - diharapkan guru mampu menjadi pendorong untuk menata laboratorium ke arah yang lebih baik dan bisa menjadi manajer di laboratorium IPA dengan mengaktifkan seluruh siswanya untuk mau datang ke laboratorium bersama-sama menata laboratorium IPA sehingga laboratorium tidak dianggap lagi sebagai tempat yang kotor, berbahaya ataupun membuat siswa pragmatis.

Guru maupun laboran yang mengikuti pelatihan ini mengaku banyak mendapatkan hal baru, baik dari segi penataan laboratorium IPA maupun dari segi pendayagunaan alat. Pelatihan selesai pada pukul 17.00 WIB, tetapi banyak peserta pelatihan yang masih ingin melakukan eksplorasi alat.


Pelatihan berikutnya adalah “Pelatihan Praktikum Fisika dalam Konsep Optika di Sekolah” yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 November 2014, dengan pembicara Drs. Janto V Sulungbudi. (jadwal selengkapnya / pendaftaran online)

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi kami melalui email: technical.support@pudak.com atau nomor telepon: 022-7231046 / 085795606030 (Ibu Reliska), pin BB: 2A8C7A73.